Jaringan Konsumen dan  Pedagang:

Menuju Ekonomi Terpadu Masa Depan

Tujuan dokumen ini adalah untuk memberikan gambaran

singkat tentang Sirkuit Konsumen dengan Pedagang.

Diskripsi Program:

Pendekatan Jaringan Konsumen dan Pedagang adalah hasil dari investigasi,  eksperimen , serta penilaian lapangan dari uang bebas bunga yang dikembangkan oleh Strohalm. Ini merupakan metode yang sangat berguna dari Strohalm telah dikembangkan sampai dengan dampak dan capaian yang potensial.

Jaringan Konsumen dan Pedagang merupakan kerjasama tingkat nasional maupun internasional dari jaringan local maupun regional di mana para anggotanya menggunakan uang untuk digunakan sebagai alat tukar / pembelanjaan, seperti voucher, yang diguna-kan untuk perdagangan yang saling menguntungkan. Seluruh transaksi dicatat di dalam sistim pembukuan internal. Mereka juga bisa memperjual belikan voucher menjadi uang. Penukaran dari setiap unit voucher akan dikenakan prosentase biaya sebagai premi pertukaran. Presentase yang ditetapkan bisa sama atau lebih tinggi dibanding bonus pembelian. Para anggota harus menyetujui untuk menjual barang kepada pembeli dibayar nilai voucher atau unit pertukaran sama tingkatnya dengan harga uang.

Jaringan Konsumen dan Pedagang mengandung 2 unsur pokok, yaitu:

  1. Program pembeli setia atau kelompok pembeli yang menjadi anggota membeli terlebih dulu membayar (menukarkan uangnya dengan voucher) dengan voucher yang mereka gunakan untuk pembelian dalam jaringan.
  2. Jaringan perdagangan diantara perusahaan-perusahaan bebas yang memperkerja-kan system akuntansi internal untuk mencatat seluruh pengalihan dana yang dipergunakan untuk transaksi diantara anggota. Dalam transaksi ini tidak memer-lukan uang konvensional.

Pada umumnya sebagian besar uang pada tabungan tidak akan ditarik tetapi disediakan untuk anggota dalam bentuk pinjaman tanpa bunga, melalui suatu kesepakatan dengan bank perantara, khususnya bank koperasi atau Credit Union.

Dalam hal ini Jaringan Pembeli dan Pedagang mirip dengan sistim akuntansi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar: transaksi keuangan secara internal antar cabang dari perusahaan yang sama dicatat dalam sistim pembukuan yang terpadu, memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan arus kas yang sebelumnya merugi untuk memfasilitasi transaksi internal dan untuk mengurangi kebutuhan bunga yang mahal untuk memperoleh uang, dengan tabungan bisa digunakan untuk mengembangkan keuangan perusahaan dan tingkat persaingan. Perbedaanya dalan Jaringan Konsumen dan Pedangang, yaitu dikerjakan dalam satu perusahaan, membangun jaringan usaha-usaha yang bebas dan koperasi untuk mencapai keuntungan bersama dan meningkatkan daya saing usaha-usaha ini di tingkat regional, nasional, dan pasar global.

Jaringan Konsumen dan Pedagang tingkat lokal, nasional maupun internasional memanfaatkan internet sebagai fasilitas komunikasi, pertukaran dan pembukuan diantara anggota dalam jaringan. Dengan cara ini, wilayah local dapat memilih untuk mendirikan Jaringan Konsumen dan Pedagang supaya bisa mengkoordinir kegiatan produksi mereka, dan bisa menunjuk jaringan yang lebih besar di tingkat regional, national atau internasional.

Ringkasan program:

  1. Konversi uang nasional ke dalam voucher dengan Uang Nasional selanjutnya dipergunakan sebagai dana.
  2. Dana dipergunakan untuk menyediakan Pinjaman Tanpa Bunga bagi para pengusaha, khususnya pada tingkat mata rantai penyedia barang yang paling tinggi. Dimaksudkan agar harga bisa lebih rendah sampai ke tingkat bawah
  3. Harga-harga diturunkan dengan menetapkan persetujuan pembelian di antara jaringan penyedia untuk meningkatkan efisiensi keuntungan dengan baik.
  4. Pembeli yang menukarkan uang nasional menjadi voucher sekarang juga dapat berbelanja barang-barang dengan rabat yang baik di tingkat pengecer local, memperkuat industri local, tenaga kerja dan ekonomi secara keseluruhan.
  5. Berbelanja dengan voucher menjadikan pembeli yang menerima point untuk memperoleh fasilitas pinjaman tanpa atau dengan bunga rendah di masa datang.

Latar Belakang.

Selama 20 tahun terakhir, Strohalm menerbitkan berbagai artikel dan buku-buku  yang menunjukkan bahwa pembayaran bunga atas pinjaman yang paling mendasar untuk meningkatkan  jumlah uang dalam sistim keuangan (moneter) saat ini yang bertanggung jawab bagi sejumlah kesalahan besar di bidang ekonomi, social, dan ekologi /lingkungan alam (lihat publikasi Strohalm). Bunga pinjaman memperluas jarak antara kaya dan miskin, meningkatkan harga yang tidak menentu, mengarah kepada penanam saham untuk mengambil sedikit atau tanpa memperhatikan pengaruh jangka panjang dari konsekuensi degradasi lingkungan dan mendorong masayarakat untuk memilih antara akselarasi pertumbuhan atau resesi ekonomi.

Berdasarkan alasan utama ini kami memutuskan untuk mengembangkan sistim pinjaman tanpa bunga. Dimaksudkan agar memiliki dapat yang bermanfaat, system tanpa bunga harus dapat bersaing di lingkungan pasar di mana pengembangan uang berbasarkan pada bunga.

Jaringan Konsumen dan Pedagang merupakan salah satu program Strohalm dalam pengembangan lingkungan social dan situasi ekonomi dapat dilaksanakan di mana saja.

Tujuan Jaringan Konsumen dan Pedagang.

Adalah untuk membebaskan masyarakat dan ekonomi dari beban bunga yang menyebabkan kemiskinan, ketimpangan sosial dan konflik karena kerusakan lingkungan.

Lebih lanjut, tujuan Jaringan Konsumen dan Pedagang untuk mewujudkan akifitas ekonomi sebanyak mungkin dalam jaringan dan proses menuju kebebasan terhadap bunga atas pinjaman dalam uang nasional untuk anggota-anggotanya.

Jaringan Konsumen dan Pedagang akan menurunkan biaya keuangan untuk melibatkan diri dalam perusahaan dengan menyediakan pinjaman tanpa bunga bagi anggota-anggotanya. Uang yang digunakan untuk membebaskan atas bunga ditempatkan uang sirkulasi untuk transaksi yang saling menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan yang berpartipasi dengan voucher, oleh karena itu uang nasional bisa digunakan untuk memberikan pinjaman tanpa bunga kepada sejumlah pengusaha yang sama. Pada prinsipnya dapat diperbandingkan dengan pelaksanaan perusahaan multinasional yang menyimpan uangnya dalam transaksi dengan perusahaan lain.

Keuntungannya.

Keuntungan program Jaringan Pembeli dan Pedagang bagi beberapa pihak, antara lain:

Pembeli:

v      Meningkatkan daya beli dan akses untuk kredit tanpa bunga.

v      Meningkatkan pendayagunaan tenaga kerja local melalui penguatan ekonomi.

Perusahaan.

v      Meningkatkan akses menjadi lebih murah, kredit tanpa bunga.

v      Pengurangan dan bahkan menghindarkan dari utang (pinjaman).

v      Meningkatkan permintaan local, pelanggan setia dan meningkatkan keuntungan.

v      Meningkatkan kapasitas usaha kecil untuk bersaing dengan pengusaha besar.

Masyarakat lingkungan local:

v      Memperkuat ekonomi local dan mengurangi pengangguran.

v      Proyek murah jangka panjang ( perbaikan lingkungan, prasarana masyarakat) akan dapat dilaksanakan dengan menggunakan keuntungan dari keuangan tanpa bunga.

v      Menciptakan dana khusus bagi masyarakat untuk proyek yang dialokasikan bagi anggota-anggotanya.

Pemerintah local:

v      Situasi menjadi lebih stabil.

v      Meningkatkan pendapatan pajak untuk meningkatkan aktifitas ekonomi local.

v      Memperkecil biaya untuk mengatasi kemiskinan dan penyakit social.

Pontensi Resiko:

1.      Pembeli tidak ingin untuk menukarkan uang nasional mereka ke dalam voucher local.

Pemecahannya : Hibah “ Bonus Belanja” untuk mendorong pertukaran menjadi voucher.Misalnya: belanja $ 105 nilai voucher cukup dibayar dengan $ 100, walaupun harga barang-barang tersebut sebelumnya sama atau kurang

Pemecahannya : Hibah “ Credit Point” untuk setiap pembelanjaan voucher. Peminjaman voucher bagi anggota dengan bunga rendah atau tanpa bunga.

2.      Banyak orang melakukan pertukaran voucher ke dalam uang nasional.

Pemecahannya: Menyiasatinya dengan pembebasan konversi dengan mem-berikan nasehat agar tidak melakukan konversi, sementara memperbolehkan mereka karena dapat dipandang perlu untuk mempertukarkan voucher dengan mata uang nasional.

Proses

1.      Konsumen atau perusahaan membeli voucher dengan mata uang nasional.

Keputusan yang mengkombinasikan dengan insentif untuk pemanfaatan dan pada tingkat berapa akan diberikan oleh jaringan Konsumen dan Pembeli tingkat local.

2.      Perusahaan atau anggota jaringan memperoleh pinjaman tanpa bunga dalam mata uang nasional atau dalam bentuk voucher ( untuk pembelanjaan tingkat local), dan akan dapat menekan harga setara dengan tabungan yang diperoleh dengan tanpa harus membayar bunga. Pinjaman dapat dibayar kembali dengan voucher atau mata uang nasional.

3.      Pedagang eceran, jasa angkutan dan pedagang besar dapat bergabung dengan jaringan dan juga memperoleh pinjaman tanpa bunga serta jaminan berdagang. Pada gilirannya, mereka bisa menyetujui untuk menurunkan harga yang disesuaikan dengan tabungan yang dihasilkan dari pinjaman tanpa bunga. Akibatnya matarantai penyedia barang yang tergabung dalam jaringan, dengan adanya keseluruhan tujuan untuk membangun jaringan penyedia barang individual, dan memadukan mereka ke dalam ekonomi yang lebih luas.

Mengapa perusahaan bersedia menerima voucher sebagai alat pembayaran?

v      Karena perusahaan memilik pemasok yang mau menerima penggunaan voucher sebagai alat pembayaran untuk berbelanja dengan pihak lain dalam mata rantai penyedian barang. Untuk usaha-usaha yang bukan merupakan jaringan mereka dapat menerima voucher kapan saja karena dapat dipertukarkan dan sangat bermanfaat bagi usaha-usaha mereka.

v      Karena melalui cara ini akan memperoleh “Credit Point”. Point-point pinjaman ini dapat memberikan suatu pinjaman dengan bunga sangat murah atau bahkan tanpa bunga. Jika perusahaan menerima pembayaran secara elektronik, poin-poin pinjaman akan diberikan secara otomatis. Jika perusahaan X menerima vouches dari konsumen atau perusahaan Y, kemudian perusahaa X dapat menabungkannya dalam rekening voucher setelah Point Pinjaman ini dialokasikan

4.      Konsumen selanjutnya bisa berbelanja barang dari pengecer dengan harga yang lebih rendah disbanding toko local lainnya, dan lebih bersaing dengan toko yang lebih besar.

Prosesnya dapat digambarkan dengan visualisasi sebagai berikut:

 

Pendapatan dari Program Jaringan Konsumen dan Pedagang.

Ketika mata uang nasional ditukarkan dengan voucher, uang nasional akan menjadi dana yang dapat digunakan untuk pinjaman tanpa bunga dan pembiayaan yang berkaitan dengan fungsi system ini. Oleh karena itu pendaoatan harus diperoleh dengan cara lain, yaitu:

1.      Biaya pendaftaran  bagi anggota baru, terutama pada saat tahap awal.

2.      Biaya keanggotaan secara periodik,  terutama pada tahap awal.

3.      Biaya Likuiditas,  setiap pemegang voucher dikenakan iuran untuk menjaga keseimbangan neraca dan mendorong para pemegang voucher untuk secepatnya melakukan pembelanjaan dengan voucher tersebut. Untuk iuran tersebut misalnya sebesar 12 % per tahun , dan 7 sampai dengan 11 %nya disediakan dalam bentuk system local. Iuran likuiditas dapat di himpun dengan dua cara, yaitu:

Jika dalam bentuk rekening tabungan di bank.

Pungutan Otomatis: Bisa dilakukan berupa pungutan (iuran) otomatis, pada setiap akhir pelayanan setiap harinya computer akan menghitung ketentuan iuran sebesar 1/30 % dari neraca dan mengurangi tabungan.

Jika dalam bentuk voucher:

Melalui pembelian perangko/ stempel atau stiker. Misalnya pada halaman belakang voucher diberikan 12 kolom untuk menempelkan perangko atau stiker dengan lem, setiap awal bulan. Tanpa ada perangko/ setempel. Voucher tersebut tidak ada nilainya. Secara elektornik, dapat diberlakukan berdasarkan waktu pengisian dengan menggunakan berbagai macam metode transaksi elektronik.

4.      Komisi  Pertukaran Voucher menjadi Uang Nasional. Untuk menekan pengembalian voucher ditukar dengan mata uang nasional akan dikenakan biaya komisi. Misalnya, jika seseorang akan menukarkan kembali voucher sebesar $ 100 , ia akan menerima  $ 97 dalam bentuk mata uang nasional. Demikian seterusnya.

5.      Melalui pembayaran premi konversi jika pengembalian voucher sudah kedaluwarsa. Misalnya: Voucher berlaku hanya dalam masa 3 bulan. Barangsiapa yang mempunyai voucher di atas 3 bulan, dan akan bermaksud ditukarkan dengan voucher yang baru, ia harus membayar pungutan likuiditas sebesar 3 % dari nilai voucher.

6.      Pendapatan bunga pada rekening tabungan. Pendapatan mata uang nasional dari penjualan voucher ditaruh sebagai rekening tabungan untuk menjamin sirkulasi voucher. Bunga dari  tabungan ini dapat dipergunakan untuk pinjaman tanpa bunga bagi anggota-anggotanya. Pada pelaksanaanya, tidak pernah ada bunga, jika suatu perjanjian yang diikat dengan bank yang bertindak sebagai bank swasta, uang yang ditabung menambah jumlah uang yang dipinjamkan oleh bank kepada jaringan.

7.      Pengaruh Kolektor. Pengaruh ini bisa terjadi dengan penerbitan voucher. Berdasarkan pengalaman dari system lainnya menunjukkan bahwa hanya sebagaian kecil sirkulasi voucher yang dipertukarkan dengan uang nasional. Sebagian voucher merugi karena ketentuan waktu atau disimpan sebagai koleksi di dalam album. Jika voucher tidak dipergunakan dalam peridoe waktu tertentu, mereka tidak dapat menukarkan lebih lama lagi. Uang nasional dipergunakan untuk menutup dalam dana cadangan yang ditransfer kedalam dana ( permodalan) khususnya untuk pinjaman tanpa bunga bagi anggota. Perhatian : bahwa pergantian yang berkala terhadap desain voucher akan dapat menimbulkan pengaruh.

Parameter apa yang digunakan untuk menjalankan Jaringan Konsumen dan Pedagang Lokal?

a.      Bonus belanja dan insentif berupa kredit poin untuk mendorong terwujudnya konversi uang nasional ke voucher.

b.      Biaya pengembalian voucher atau diskon pertukaran bagi orang-orang yang menukar voucher ke mata uang nasional (contohnya 3,06%). Catatan (a) harus lebih kecil dibanding (b).

c.      Biaya pembelian dan penjualan di tingkat perantara.

d.      Bagian pendapatan dari pungutan likuditas diperuntukkan mempromosikan system ini (jika belum ada komite eksekutif, Strohalm akan menyukai 1/3 pungutan likuiditas atau 4 % dari sirkulasi per tahun).

e.      Penggunaan pendapatan Jaringan Konsumen dan Pedagang.

f.        Biaya keanggotaan.

Apa peran yang dimainkan oleh Strohalm ?

Selama tahap permulaan, Strohalm berpean sebagai lembaga paying secara internasional untuk program Jaringan Konsumen dan Pedagang. Tentunya, posisi dukungan global akan diarahkan pada asosiasi Jaringan Konsumen dan Pedagang Internasional dengan struktur yang demokratis. Selanjutnya, Strohalm akan mengambil hak dan tanggung jawab sebagai berikut:

  1. Pengembangan model.
  2. Memiliki hak veto untuk merubah dan menambah model pada tingkat local atau yang lebih tinggi.
  3. Melakukan pelatihan bagi pengembang ( promoter)/ yang dibantu.
  4. Pada tahap permulaan, bertindak sebagai komite eksekutif dari Jaringan Konsumen dan Pedagang local dan mengikat perjanjian dengan subsidi.
  5. Mendukung pengadaan software ( perangkat lunak). Prinsipnya kami menyerahkan pengelolaan perangkat lunak local, dibawah tanggung jawab Jaringan Konsumen dan Pedangang local, mitra dapat memilih untuk menggunakan perangkat lunak pusat, namun dengan biaya yang tinggi.
  6. Tindak lanjut berkala.
  7. Merancang struktur jaringan regional, yang memungkinkan anggota individu melakukan perdagangan ke luar anggota jaringan.

Yang harus dilakukan oleh mitra sebagai kewajiban terhadap Strohalm:

v                  Membayar pungutan likuiditas sebesar 1 % per tahun dari volume rata-rata di mana Strohalm/ Organisasi Internasional dapat menggunakannya dalam pengembangan model Jaringan Konsumen dan Pedagang.  

v                  Strohalm mempunyai hak veto untuk adaptasi model sejak pertumbuhan hingga pengembangan. Hak veto akan ditujukan untuk terbentuknya struktur inernasional yang demokratis, pada saatnya struktur tersebut akan menjamin kualitas dan pengembangan jaringan international yang kuat.

Hasil Proyek yang diharapkan:

Dari pelaksanaan program Jaringan Konsumen dan Pedagang, kami mengharpakn hasil-hasil sebagai berikut:

  1. Meningkatnya aktifitas ekonomi local dan tenaga kerja.
  2. Meningkatnya akses kepada pinjaman tanpa bunga atau bunga rendah.
  3. Meningkatkan kemampuan bersaing bagi usaha-usaha kecil dengan usaha besar.
  4. Mengembangkan infrastruktur local.